Pasar Asia lebih rendah karena investor mempertimbangkan kekhawatiran Silicon Valley Bank

Startup akan segera merasakan efek sekunder dari keruntuhan Silicon Valley Bank dalam “cara yang sangat penting,” kata Matt Higgins, CEO dan salah satu pendiri perusahaan investasi swasta RSE Ventures.

Berbicara kepada “Street Signs Asia” CNBC, Higgins menjelaskan bahwa SVB “sangat paternalistik” untuk sektor ini, tidak hanya menyediakan layanan penggajian dan pinjaman kepada para pendiri, tetapi yang lebih penting, jalur kredit juga.

“Banyak dari perusahaan-perusahaan ini mengalami kesulitan untuk meningkatkan ekuitas. Dan mereka mengandalkan jalur itu untuk memperluas landasan mereka untuk mendorong keluar [their] pembakaran uang tunai di luar resesi yang kita semua perkirakan,” kata Higgins.

Namun, dengan penutupan SVB, “itu menguap dalam semalam, dan tidak ada pemberi pinjaman lain yang akan turun tangan untuk mengisi sepatu itu.” dia berkata.

— Lim Huijie

Sentimen konsumen Australia tetap tidak berubah di bulan Februari, di level terendah 30 tahun di 78,5.

Ini menandai bulan kedua berturut-turut dari “sentimen konsumen yang sangat lemah,” kata Westpac Melbourne Institute.

“Indeks yang dibaca di bawah 80 jarang terjadi, pembacaan berurutan bahkan lebih jarang. Memang, guncangan Covid dan Krisis Keuangan Global hanya melihat satu bulan sentimen pada level ini,” tulis kepala ekonom Westpac Bill Evans.

Mengingat angka upah, lapangan kerja dan inflasi Australia yang lebih rendah dari perkiraan, Evans mempertahankan perkiraan kenaikan suku bunga sebesar 0,25 poin persentase pada bulan Mei.

— Lim Huijie

Runtuhnya Silicon Valley Bank telah menambah kesengsaraan sektor teknologi, muncul di tengah ekspektasi bahwa suku bunga kemungkinan akan tetap tinggi untuk beberapa waktu.

Tetapi beberapa ahli strategi menggandakan sektor ini.

“Kami pikir untuk investor jangka menengah dan panjang, serangan volatilitas baru-baru ini yang Anda lihat merupakan peluang pembelian,” Anthony Doyle, kepala strategi investasi di Firetrail Investments, mengatakan kepada CNBC pada hari Senin.

Pelanggan pro dapat membaca lebih lanjut di sini.

—Zavier Ong

Harga minyak merosot karena keruntuhan Silicon Valley Bank terus bergema di seluruh pasar global.

Minyak mentah Brent berjangka terakhir diperdagangkan lebih rendah 0,49% menjadi $80,32 per barel, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate AS kehilangan 0,6% menjadi $74,35 per barel.

National Australia Bank memperkirakan harga akan turun lebih lanjut menyusul data inflasi AS yang lebih kuat dari perkiraan yang dijadwalkan untuk dirilis nanti.

“Harga minyak jatuh karena kejatuhan pasar dari keruntuhan Bank Lembah Silikon AS. Laporan data CPI AS yang lebih kuat dari perkiraan malam ini akan memberikan tekanan ke bawah lebih lanjut pada harga jangka pendek,” tulis NAB dalam catatan harian.

Sementara harga energi telah terlihat sedikit lega karena berkurangnya kekhawatiran kekurangan, kata Commonwealth Bank of Australia, risiko naik tetap ada.

“Kami melihat risiko terbalik terhadap prospek kami yang didorong oleh penurunan ekspor minyak dan diesel Rusia yang berkelanjutan,” kata CBA.

—Lee Ying Shan

Penurunan Topix Jepang dipimpin oleh siklus keuangan, energi dan konsumen pada perdagangan Selasa pagi, data Refinitiv menunjukkan.

Indeks turun lebih dari 3%, mencapai level terendah sejak pertengahan Januari – dengan saham keuangan kehilangan lebih dari 6%. Saham energi mengalami penurunan 4,26% dan siklus konsumen turun 3,15%.

Bahan dasar dan stok real estat turun hampir 3%, diikuti oleh industri dan utilitas.

Berdasarkan poin indeks, Toyota Motor Corp menumpahkan paling banyak dan diperdagangkan 4,37% lebih rendah. Mengikuti Grup Keuangan Mitsubishi UFJ Dan Grup Finansial Sumitomo Mitsui, Grup Sony juga merosot paling banyak dan turun 3,1%.

– Jihye Lee

Saham bank Singapura berada di antara pelemahan teratas pada Indeks Straits Times pada hari Selasa, meskipun ada pernyataan dari otoritas moneter negara bahwa mereka memiliki “eksposur yang tidak signifikan” terhadap kejatuhan perbankan di AS.

Saham dari DBS, UOB Dan Bank OCBC turun masing-masing 2,2%, 1,24% dan 1,81%, dengan DBS sebagai pecundang terbesar kedua di STI.

Dolar Singapura juga melemah 0,1% terhadap dolar AS, diperdagangkan pada 1,3474.

— Lim Huijie

Bank-bank Asia-Pasifik terus mengalami penurunan tajam dalam perdagangan Selasa pagi.

Jepang Bank lunakmelihat penurunan lebih dari 3% di jam pertama perdagangan Tokyo karena investor terus menimbang kekhawatiran atas kekuatan investasi Jepang.

Perbankan juga mengalami kerugian tajam, dengan Mitsubishi Ufj Financial Group turun 6,92%, SMFG turun lebih dari 7% dan Mizuho Financial turun 7,34% dan Nomura turun 4,6%.

Saham perusahaan teknologi pertahanan Korea Selatan Firstec melonjak lebih dari 9%, melawan aksi jual yang terlihat di pasar yang lebih luas.

Firstec membuat komponen yang digunakan dalam sistem senjata Korea Selatan seperti amunisi berpemandu dan kendaraan tempur darat.

Lonjakan stok terjadi setelah Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya pada hari Selasa, dan saat Seoul dan Washington melakukan latihan militer gabungan terbesar mereka dalam lima tahun.

Hanhwa Aerospace, yang membuat sistem artileri dan antipesawat, juga naik 0,63%.

— Lim Huijie

China akan kembali mengeluarkan “berbagai” visa bagi orang asing untuk memasuki negara itu, kata kedutaan besarnya di AS dalam pemberitahuan berbahasa China yang diterjemahkan oleh CNBC.

Perubahan yang diumumkan semalam akan mulai berlaku Rabu waktu Beijing.

Visa untuk memasuki Tiongkok yang dikeluarkan sebelum 28 Maret 2020, akan berlaku kembali, dan orang asing dapat memasuki daratan tanpa visa dari Hong Kong, di antara perubahan lainnya, kata pemberitahuan itu.

Pernyataan itu mengindikasikan China juga akan melanjutkan program yang memungkinkan warga AS dan negara-negara besar lainnya untuk mengunjungi kota-kota seperti Beijing selama beberapa hari tanpa memerlukan visa. Implementasi yang tepat masih belum jelas.

China Daratan memperketat kontrol perbatasan pada Maret 2020 dalam upaya membatasi penyebaran domestik Covid-19. Negara itu membatalkan persyaratan karantina masuk pada awal Januari.

—Evelyn Cheng

Indeks dolar berada di 103,68, melayang di sekitar level terlemah sejak pertengahan Februari.

Mata uang Asia diperdagangkan beragam pada Selasa pagi, dengan dolar Selandia Baru dan dolar Australia masing-masing menguat ke 0,6210 dan 0,6651 melawan greenback.

Yen Jepang sedikit melemah menjadi 133,24 melawan dolar AS dan yuan China lepas pantai juga melemah menjadi 6,8591 melawan greenback.

Won Korea juga sedikit melemah ke 1.297,49 melawan dolar AS.

Indeks harga konsumen AS untuk bulan Februari diperkirakan akan mencapai 0,4% setiap bulan atau pada kecepatan tahunan 6%, menurut perkiraan Dow Jones.

Ini hanya sedikit lebih rendah dari data inflasi Januari masing-masing sebesar 0,5% dan 6%.

CPI akan menjadi titik data berikutnya yang dapat memberikan wawasan tentang langkah Federal Reserve menjelang pertemuannya pada 21 dan 22 Maret.

Laporan inflasi yang panas akan meningkatkan ekspektasi Fed dapat menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin, naik dari 25 poin yang diterapkan pada bulan Februari.

—Lim Hui Jie, Asrama Patti

Otoritas Moneter Singapura mengatakan eksposurnya ke Silicon Valley Bank “tidak signifikan”.

“Sistem perbankan Singapura memiliki eksposur yang tidak signifikan terhadap bank-bank gagal di AS ini,” kata MAS dalam sebuah pernyataan, Senin.

“Bank-bank di Singapura memiliki permodalan yang baik dan melakukan stress test rutin terhadap suku bunga dan risiko lainnya,” katanya, seraya menambahkan bahwa posisi likuiditas mereka sehat dan didukung oleh “basis pendanaan yang stabil dan terdiversifikasi.”

—Jihye Lee

Regulator utama Federal Reserve akan memimpin tinjauan ke peristiwa yang mengarah pada ledakan Silicon Valley Bank, bank sentral mengumumkan Senin.

Wakil Ketua Pengawasan Michael S. Barr telah ditunjuk untuk penyelidikan, yang hasilnya akan dirilis ke publik pada 1 Mei. Tinjauan akan fokus pada tinjauan dan pengawasan SVB, yang diawasi oleh Fed dalam perannya sebagai regulator .

“Peristiwa seputar Silicon Valley Bank menuntut tinjauan menyeluruh, transparan, dan cepat oleh Federal Reserve,” kata Ketua Jerome Powell.

—Jeff Cox

Presiden Joe Biden mengatakan pada hari Senin bahwa orang Amerika dapat yakin bahwa sistem perbankan AS aman setelah regulator bergegas pada akhir pekan untuk membuat rencana untuk mendukung simpanan di Silicon Valley Bank dan Signature Bank.

“Simpanan Anda akan ada saat Anda membutuhkannya. Usaha kecil di seluruh negeri dengan rekening simpanan di bank-bank ini dapat bernafas lebih lega karena mengetahui bahwa mereka akan dapat membayar pekerja dan membayar tagihan mereka,” katanya dalam sambutan singkat Senin sebelum pembukaan pasar. membuka.

Biden menekankan bahwa tidak ada kerugian yang akan ditanggung oleh pembayar pajak AS. Juga, manajemen bank akan diganti dan investor bank tidak akan terlindungi, katanya.

Biden juga meminta Kongres untuk mencari cara memperkuat aturan perbankan untuk mencegah peristiwa ini terulang kembali.

—Christina Cheddar Berk

Banyak perusahaan akan menemukan lingkungan dengan suku bunga yang lebih tinggi sangat sulit untuk beroperasi, seperti yang ditunjukkan oleh krisis Silicon Valley Bank, kata Anthony Doyle, kepala strategi investasi di Firetrail Investments.

“Akan ada pemenang dan akan ada pecundang dan bagian dari tantangan bagi investor saat ini adalah mengidentifikasi perusahaan mana yang akan menemukan lingkungan ini jauh lebih sulit daripada yang mereka lakukan di dunia tanpa suku bunga,” katanya.

Meski begitu, dia mengidentifikasi tiga saham yang menurutnya terlihat tangguh di lingkungan pasar baru ini.

Pelanggan CNBC Pro dapat membaca lebih lanjut di sini.

—Weizhen Tan