Situs Bandar Togel Online Terpercaya bisa anda akses langsung di TOTOCC
Source : https://www.cnbc.com/2023/02/23/indonesia-says-economy-is-more-resilient-to-absorb-inflation-shocks-.html
Indonesia mengambil langkah-langkah untuk membuat ekonominya lebih tangguh sehingga dapat menahan guncangan global seperti inflasi, terutama dari Amerika Serikat, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sebagai ekonomi terbesar di dunia, apa yang dilakukan AS memiliki implikasi yang kuat di dunia, termasuk Indonesia, kata Menkeu.
Untuk melawan inflasi, AS telah menaikkan suku bunga, yang telah mempengaruhi arus keluar modal karena penguatan dolar, kata Sri Mulyani kepada “Street Signs Asia” CNBC pada hari Kamis.
Sehubungan dengan itu, kata menteri keuangan, Indonesia berupaya lebih keras untuk “meningkatkan ketahanan kita”.
Itu termasuk “memastikan dulu bahwa sektor keuangan sehat dan kuat untuk pergerakan suku bunga ini. Kedua, ekonomi sektor riil juga akan tangguh untuk menyerap kejutan ini,” kata Sri Mulyani, yang hadir pertemuan para menteri keuangan dan kepala bank sentral Kelompok 20 di India minggu ini.
Pada awal Februari, Federal Reserve AS menaikkan suku bunga acuannya sebesar seperempat poin persentase dan memberikan sedikit indikasi bahwa siklus kenaikan ini mendekati akhir.
Inflasi melunak
Berbeda dengan Amerika Serikat yang inflasinya tetap tinggi, inflasi Indonesia melambat di bulan Januari.
Indeks harga konsumen utama, indikator utama inflasi, turun menjadi 5,28% YoY di bulan Januari dari 5,51% di bulan Desember, menurut data pemerintah.
Mengupas harga makanan dan energi yang bergejolak, inflasi inti mencapai 3,27% pada Januari tahun ke tahun, turun sedikit dari 3,36% pada Desember, data menunjukkan.
Pekan lalu, bank sentral Indonesia mempertahankan suku bunga reverse repo tujuh hari di 5,75%, berhenti setelah enam kenaikan berturut-turut. Namun inflasi masih jauh di atas kisaran target Bank Indonesia antara 2% dan 4%.
Namun, Indonesia telah berhasil mengoordinasikan alat kebijakan fiskal dan moneternya dengan baik untuk menahan inflasi dan menjaga pertumbuhan, kata Sri Mulyani.
Dia menambahkan pemerintah juga mendukung bank sentral untuk memastikan inflasi tetap rendah sehingga tidak mengganggu daya beli masyarakatnya.
“Kita juga tahu bahwa sumber inflasi bukan dari bank sentral, melainkan dari peredaran uang atau uang beredar. Kita juga melihat bahwa inflasi itu datang dari beberapa sisi penawaran. Makanya kita bahas masalah ini,” kata Sri Mulyani menegaskan. inflasi akan moderat tahun ini.
Pertumbuhan yang kuat
Meskipun terjadi perlambatan global, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat karena permintaan domestik terus membaik, tambah Menkeu.
“Tahun lalu, kami memiliki tahun yang sangat baik dalam hal pertumbuhan. Kami 5,3%. Saya kira ini juga… yang tertinggi di antara G-20 dan juga negara-negara ASEAN,” kata Sri Mulyani.
Tahun ini, pertumbuhan berasal dari konsumsi domestik dan investasi, yang “semuanya pulih dengan sangat kuat,” tambahnya. “Kepercayaan konsumen juga sangat tinggi.”