Situs Bandar Togel Online Terpercaya bisa anda akses langsung di TOTOCC
Source : https://www.cnbc.com/2023/01/30/rio-tinto-apologizes-for-radiation-alert-after-losing-device.html

Sebuah kendaraan melintasi tambang Gudai-Darri yang dioperasikan oleh Rio Tinto Group di wilayah Pilbara, Australia Barat, Australia, pada Juni 2022. Perusahaan telah meminta maaf setelah kapsul radioaktif yang digunakan di lokasi tersebut hilang.

Bloomberg | Bloomberg | Gambar Getty

Raksasa pertambangan Rio Tinto pada hari Senin meminta maaf setelah hilangnya kapsul radioaktif kecil yang digunakan dalam operasinya menyebabkan peringatan radiasi di Australia Barat.

Kapsul berwarna perak ini hanya berdiameter 6 milimeter (0,24 inci) dan panjang 8 milimeter dan diperkirakan telah hilang dalam perjalanan sejauh 1.400 kilometer melalui Pilbara, Midwest Gascoyne, Goldfields-Midlands, dan wilayah Metropolitan Perth yang terpencil.

Layanan darurat di negara bagian Australia Barat mengatakan paparan dekat dengan zat tersebut dapat menyebabkan luka bakar radiasi atau penyakit radiasi dan memperingatkan masyarakat untuk menjauh lima meter darinya jika terlihat. Namun, mereka mengatakan risiko terhadap masyarakat pedesaan relatif rendah.

Kapsul itu adalah bagian dari alat pengukur yang digunakan untuk mengukur kepadatan umpan bijih besi.

Itu dikirim oleh kontraktor pihak ketiga dari lokasi Gudai-Darri Rio Tinto ke Perth untuk perbaikan pada 12 Januari, tiba pada 16 Januari.

Ketika dibongkar untuk diperiksa pada 25 Januari, alat pengukur itu ditemukan rusak dengan empat baut pemasangan, semua sekrup dan kapsulnya hilang.

Simon Trott, kepala eksekutif bijih besi Rio Tinto, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Senin, “Kami menangani insiden ini dengan sangat serius. Kami menyadari ini jelas sangat memprihatinkan dan kami mohon maaf atas kekhawatiran yang ditimbulkannya di komunitas Australia Barat.”

Dia berterima kasih kepada layanan darurat dan pemerintah Australia Barat karena telah membantu operasi pencarian dan mengatakan bahwa perusahaan tersebut melakukan penyelidikan tentang bagaimana insiden itu terjadi.

“Kami telah menawarkan dukungan penuh dan berkelanjutan kepada pihak berwenang dalam pencarian perangkat yang hilang. Kami telah menyelesaikan survei radiologis di semua area di lokasi di mana perangkat itu berada, dan mensurvei jalan di dalam lokasi tambang serta jalan akses yang mengarah ke luar.” dari lokasi tambang Gudai-Darri,” ujarnya.

Rio Tinto, salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia, mengatakan pihaknya secara rutin mengangkut dan menyimpan bahan berbahaya dan memiliki kendali untuk mengelola risiko.

Pada tahun 2020, mereka mengambil tanggung jawab untuk menghancurkan situs warisan Aborigin berusia 46.000 tahun.